Saragih Parholong
www.Halani_ham.com
Rabu, 07 November 2012
Selasa, 06 November 2012
Skripsi FKIP Biologi
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap siswa yang memasuki tingkat
satuan pendidikan mempunyai keinginan untuk mencapai prestasi belajar yang
tinggi. Prestasi belajar yang tinggi dapat tercapai jika siswa berhasil dalam
menyerap dan menguasai ilmu pengetahuan serta mewujudkan kembali dalam bentuk
jawaban-jawaban yang baik secara lisan maupun secara tulisan dalam waktu ujian.
Dalam rangka mencapai prestasi
belajar yang tinggi perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut maka dapat dilakukan
perbaikan terhadap prestasi belajar sehingga dapat diharapkan tercapai prestasi
belajar yang maksimal. Jumlah jam pelajaran dalam setiap bidang studi merupakan
ketetapan yang berlaku secara nasional. Jumlah jam pelajaran per minggu sebagai
suatu faktor pendukung yang harus diperhatikan dalam melaksanakan proses
belajar mengajar.
Hal ini dapat di lihat dalam jumlah
jam pelajaran yang tersedia setiap semester, yang mencakup ranah kognitif,
afektif dan physikomotor. Dengan adanya ketetapan jumlah jam pelajaran per
bidang studi, maka seluruh siswa mendapat waktu pembelajaran yang sama, dalam
setiap minggu/bulan atau semester.
Penentuan waktu belajar ini adalah
ukuran normal yang harus dipatuhi oleh siswa dalam melaksanakan kegiatan
belajarnya dengan memperhatikan kemampuan dan potensi yang dimiliki siswa.
Siswa sebenarnya bebas menentukan
jumlah waklu belajarnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan bebas
membuat variasi dalam menggunakan waktu belajar. Namun kebebasan ini harus
disesuaikan dengan jumlah waktu yang dianjurkan oleh sistem pendidikan
nasional, yaitu setiap jam pelajaran menggunakan waktu sekitar 35-40 menit,
dengan harapan agar siswa tersebut mencapai prestasi yang maksimal.
Walaupun waktu belajar IPA terpadu
siswa sudah diatur dalam sistem pendidikan nasional, bukan merupakan jaminan
bagi keberhasilan siswa, keberhasilan itu sangat tergantung pada siswa. Siswa
bisa mengalami kegagalan, karena tidak menambah waktu belajamya dan hanya terfokus
dengan waktu pembelajaran di sekolah. Karena belajar itu merupakan kewajiban,
maka siswa harus membuat rencana kegiatan belajar yang akan dilaksanakan setiap
hari secara kontiniu. Dengan demikian jelas kelihatan apa yang akan dilakukan,
dimana beberapa lama serta kapan kegiatan itu dilakukan.
Kenyataan dewasa ini banyak siswa
yang belum menyadari kewajiban itu. Siswa tidak menggunakan waktu yang tersedia
untuk belajar dan tidak menyediakan waktu yang cukup untuk belajar. Siswa
secara umum menitik beratkan kegiatan belajar di ruang kelas (sekolah) saja dan
mengesampingkan kegiatan belajar lainnya seharusnya dilakukan secara kontiniu.
Faktor masalah waktu belajar juga di jumpai di SD Negeri 4 Janji Martahan
Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012, terutama dalam mata pelajaran sains.
Oleh karena penulis sebagai guru pengajar sains di SD Negeri 4 Janji Martahan
Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul penelitian
"Korelasi waktu Belajar terhadap presksi belajar sains siswa Kelas V SD
Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012
B. Identifikasi
Masalah
Dari uraian di atas, maka kelihatan
batrwa terdapat kesenjangan antara apa
yang diharapkan dengan suatu kenyataan, yaitu :
1.
Prestasi yang yang diharapkan
yang akan dicapai oleh siswa belum terealisasi (prestasi rendah).
2.
Waktu belajar sains yang digunakan
siswa masih sangat sedikit
C. Batasan
Masalah
Pembatasan masalah berguna untuk
mempertajam atau memperjelas konsep yang diteliti. Selain itu pembatasan
berfungsi untuk memberi ruang lingkup terhadap masalah sehingga yang
dibicarakan tidak meluas, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas
dalarn penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini
adalah : waktu belajar yang digunakan siswa khusus mata pelajaran sains di luar
sekolah.
Prestasi Belajar yang dimaksud
adalah prestasi belajar sains siswa Kelas V SD Negeri 4 Janji Martahan
Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012.
D. Perumusan
Masalah
Dalam mengadakan penelitian, ada
baiknya terlebih dahulu membatasi masalah yang akan diteliti. Pembatasan
masalah ini memegang peranan dalam usaha penelitian, yang maksudnya supaya
peneliti tidak menyimpang dari permasalahan yang sudah ditentukan dan terarah
kepada tujuan yang telah ditentukan. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Apakah ada korelasi waktu
belajar terhadap prestasi Belajar sains siswa kelas V SD Negeri 4 Janji
Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012
2.
Seberapa besar
kontribusi/korelasi waktu belajar terhadap prestasi belajar sains siswa kelas V SD Negeri 4 Janji Martahan
Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012
E. Tujuan
Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah :
1.
Untuk memperoleh dak yang
objektif tentang korelasi waktu belajar yang dimanfaatkan terhadap prestasi
belajar sains siswa kelas V SD Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun
Pelajaran 2011/2012
2.
Untuk mengetahui seberapa besar
korelasi antara waktu belajar dengan prestasi Belajar sains siswa Kelas V SD
Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012 .
F. Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini
dilakukan menurut peneliti yaitu sebagai berikut:
1.
Sebagai masukan kepada siswa
untuk memperbatrarui waktu belajarnya.
2.
Bagi peneliti melatih diri
untuk melaksanakan penelitian agar memperoleh pengalaman yang berharga bagi
pengembangan kemampuan serta bahan masukan bagi peneliti sebagai seorang guru.
3.
Dapat meningkatkan wawasan dan
pengetahuan baik dalam melatih ketrampilannya sebagai seorang calon guru, yang
mana hasil penelitian ini dapat juga dijadikan sebagai sumber masukan dalam
rangka peningkatan proses pembelajaran di kelas.
4.
Dapat memberikan input
(masukan) serta gambaran kepada sekolah mengenai korelasi antara waktu belajar
dengan prestasi Belajar sains siswa
Kelas V SD Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012 yang
selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan
kebijakan sekolah yang berkaitan dengan waktu belajar dengan prestasi
belajarnya.
G. Anggapan Dasar
dan Hipotesa
Penulis mempunyai anggapan dasar
sebagai berikut :
1.
Waktu belajar sains adalah
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.
2.
Prestasi belajar yang dicapai siswa
dilihat dari DKN (daftar Kumpulan Nilai) yang merupakan tolak ukur yang dapat
dipercaya.
Berdasarkan anggapan dasar diatas,
maka yang menjadi rumusan hipotesa penelitian ini adalah sebagaiberikut :
a.
Hipotesis nihil (Ho) : Tidak
ada korelasi yang signifikan antara jumlah waktu belajar dengan prestasi
Belajar sains siswa Kelas V SD Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun
Pelajaran 2011/2012
b.
Hipotesis alternatif (Ha) :
ada korelasi yang signifikan antara
jumlah waktu belajar dengan prestasi Belajar sains siswa Kelas V SD Negeri 4
Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012
Adapun yang menjadi hipotesis statistikanya adalah
sebagai berikut:
1.
Ho : r = 0
Ha : r ¹ 0
2.
Ho : Kontribusi x.y = 0
Ha : Kontribusi x.y ¹ 0
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Landasan Teoritis
1. Pengertian
Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan yang dilakuakan secara sadar, terarah dan terencana untuk
mendapatkan suatu perubahan tingkah laku, atau belajar merupakan suatu
aktifitas manusia yang bertujuan untuk dapat memahami dan mengatasi suatu
keadaan dalam kehidupan sehari-hari. (Roestyiah 1986 :141)
Dengan demikian bagi manusia belajar
merupakan suatu kebutuhan yang hampir setiap saat kegiatan dilakukan melalui
belajar. Hal ini tidak dapat diingkari karena dengan belajarlah manusia akan
dapat mengetahui, memahami dan dapat mengatasi suatu keadaan dan atau kebutuhan
sehingga ia dapat beradaptasi dengan lingkungannya dan dapat bertahan hidup
(survival), oleh karenanya belajar tidak mengenal batas ruang waktu. Artinya
bahwa setiap saat, dan ia merupakan suatu kebutuhan yang vital, sebagai
kebutuhan yang vital belajar pada hakekatnya adalah kegiatan yang dilakukan
atas usaha sadar oleh manusia (sebagai subjek belajar) dengan tujuan untuk
memperoleh suatu perubahan dalam dirinya yaitu perubahan dari suatu kwalitas
tertentu kepada suatu kualitas yang lebih tinggi.
Sebagai usaha sadar untuk memperoleh
suatu perubahan maka belajar itu mengalami suatu proses, dalam proses mana
terjadi interaksi antara yang mengajar (termasuk sumber belajar ) dengan diri
yang belajar dalam rangka pencapaian tujuan. Hal ini yang lazim disebut dengan
proses belajar, aktifitas yang dilakukan seseorang yang belajar merupakan
proses perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman yang diperoleh dalam
belajar. Implementasi dari hasil belajar itu adalah merupakan proses perubahan
tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, dari yang tidak tahu menjadi tahu,
dalam bentuk sikap maupun dalam bentuk tingkah laku serta perubahan nilai -nilai
sikap yang positif
2. Pengertian
Prestasi Belajar
Menurut Poerwadaminta (1976:768).
dalam bukunya Kamus Umum Bahasa Indonesia : Prestasi adalah hasil yang telah
dicapai, dilakukan dan dikerjakan sementara belajar adalah berusaha berlatitr
untuk mendapatkan pengetahuan. Menurut Nasution (1987 : 768 ), dalam bukunya
Berbagai Pendekatan dalam
belajar dan mengajar : Prestasi adalah penguasaan penuh
terhadap materi pelajaran.
Menurut ( Munthe ; 1986 : 6) bahwa belajar pada
hakekatnya adalah kegiatan
yang menghasilkan perobahan tingkah laku pada dirinya
sendiri, baik dalam bentuk
pengetahuan dan keterampilan baru maupun dalam bentuk
sikap dan nilai yang positif
Menurut Sardiman (1936 : l0) bahwa belajar adalah
merupakan percobaan
tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan
misalnya membac4
mengamati, mendengar, meniru dan sebagainya'
Jadi prestasi belajar adalah hasil yang di capai setelah
melakukan sesuatu kegiatan
belajar, yang menimbulkan perobahan tingkah laku baik
dalam bentuk pengetahuan
dan keterampilan maupun dalam bentuk sikap dan nilai
yang positip.
Petunjuk untuk melihat tinggi rendahnya atau mutu hasil
belajar disebut
Indeks Prestasi (IP). Indeks Prestasi adalah nilai
kredit rata-rata yang merupakan
satuan nilai yang mengantarkan mutu prestasi Belajar IPA
siswa selama satu program
semester. Prestasi adalah cermin dari pencapaian tujuan.
Untuk mengetahui apakah
tujuan telah dicapai, maka diadakanlah penilaian. Hasil
penilaian itulah yang disebut
prestasi. Dan prestasi inilah yang menjadi indikasi
seberapa jauh tujuan telah tercapai.
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi
belajar erat hubungannya
dengan tujuan belajar mengajar. Sebab jika prestasi
siswa tinggi, maka dalam bentuk
kesimpulan bahwa tujuan ( secara teoritis ) telah
tercapai, kendati pun masih harus
diwujudkan secara konkrit dalam bentuk tingkah laku
selanjutnya. Jadi dengan
singkat dapat dilakukan bahwa prestasi belajar adalah
yang dicapai oleh siswa dari
usaha belajamya yang dinyatakan dalam bentuk nilai angka
dengan rentang nilai I-
100.
3. Waktu Belajar
Adapun gunanya membagi jam pelajaran atau jam pelajaran
dalam bagian-
bagian tertentu. Jawaban atas pertanyaan tersebut
kiranya dapat kita peroleh katau
sebelumnya kita telah tahu apa yang dimaksud dengan
prestasi belajar.
Menyampaikan bahwa pelajaran berarti melaksanakan
betrerapa kegiatan. Kegiatan
tersebut tidak ada gunanya jika tidak mengarah kepada
tujuan tertentu.
10
Dengan kata lain pengajar tentu harus mempunyai tujuan
dalam kegiatan
mengajamya. Setiap pengajar tentu menginginkan pelajaran
atau materi pelajaran
dapat diterima sejelas-jelasnya oleh para pendengarnya.
Demikian juga peserta
(siswa) tentu menginginkan bahan pelajaran ftahan
pelajaran) yang disajikan dapat
dimengerti dan dipahami semaksimalnya.
Namun tidak jarang terjadi, bahwa apa yang diterima
dalam perpelajaranan
tidak dapat dimengerti atau dipahami secara menyeluruh
oleh siswa. Untuk itu
dibutuhkan waktu belajar disamping jadwal pelajaran (per
jam pelajaran) yang sudah
ditentukan: Hal ini tidak dapat diingkari, karena memang
kemampuan dan kecepatan
tiap-tiap individu (siswa) dalam menerima isi materi
perpelajaranyan berbeda satu
sama lain.
Tidak terlepas dari proses penyelenggaraan pendidikan,
siswa perlu
mereneanakan waktu belajarnya untuk melaksanakannya
kegiatan belajar.
Perencanaan dan pemanfaatan waktu belajar dengan
kegiatan belajar secara efisien
harus di sesuaikan den gan proses pen yelen g garaan
pendid ikan.
Disamping itu belajar merupakan proses yang dilakukan
siswa secara sadar untuk
mencapai tujuan belajar. Sehingga memerlukan waktu yang
cukup untuk
melaksanakannya sehin gga tercapai tuj u an secara m
aksimal.
Karena belajar merupakan suatu kebutuhan vital, maka
siswa wajib
melakukan dan merencanakan saat-saat kapan kegiatan
belajar yang proporsional
untuk melakukan kegiatan belajamya dilakukan. Hal ini
tidak terlepas dari dukungan
penyediaan waktu belajar yang proporsional untuk
melakukan kegiatan belajar secara
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan SDN
9 Ronggurnihuta Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun Pelajaran
2011/2012.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek
penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, peristiwa sebagi
sumber data, yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian, maka
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas V SDN
9 Ronggurnihuta Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun Pelajaran
2011/2012 yang terdiri dari 1 (satu) kelas dengan jumlah siswa 32 orang.
2. Sampel
Menurut Arikunto (2000) : “Apabila
subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi (sampel data). Maka jumlah sampeldalam penelitian
ini sama dengan jumlah populasi sebanyak 32 orang.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian diartikan
sebagai segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan.Variabel penelitian
terdiri dari :
1.
Variabel bebas yakni kegiatan belajar mengajar (X)
2.
Variabel terikat yakni prestasi belajar sains (Y)
D. Instrumen Penelitian
1.
Data Angket
Untuk mengetahui pengaruh kegiatan
belajar mengajar dalam belajar, maka peneliti menggunakan angket. Angket
merupakan alat pengumpul data dengan cara menyampaikan pertanyaan tertulis
untuk dijawab oleh siswa sesuai dengan alternatif jawaban yang disediakan.
Angket yang digunakan 18 pertanyaan, bersifat tertutup, dan menggunakan model
skala Likert dari 4 option jawaban (skor 18-72).
a.
Option A memiliki bobot 4
b.
Option B memiliki bobot 3
c.
Option C memiliki bobot 2
d.
Option D memiliki bobot 1
Kisi-Kisi Angket Penelitian
No
|
Variabel
|
Indikator
|
Nomor Angket
|
1
|
Kegiatan
belajar mengajar
|
1. Metode belajar
|
1, 2, 3, 4, 5
|
2. Peralatan yang tersedia
|
6, 7, 8
|
||
3. Lingkungan Kelas
|
9, 10, 11, 12
|
||
4. Sikap teman
|
13, 14, 15
|
||
5. Waktu belajar
|
16, 17, 18
|
2.
Data Dokumentasi (DKN)
Nilai sains siswa selama 1 (satu)
semester yang merupakan data yang dibutuhkan untuk mengukur prestasi belajar
sains. Nilai tersebut adalah nilai pelajaran sains siswa kelas V SDN 9 Ronggurnihuta
Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun Pelajaran 2011/2012 yang
tertera dalam Daftar Kumpulan Nilai (DKN).
E. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah deskriptif yang bersifat pengaruh
(hubungan sebab akibat) yakni penelitian dimaksud untuk mengetahui ada/tidaknya
pengaruh antara dua atau lebih variabel
Tabel 1. Rancangan Penelitian
No. Responden
|
X
|
Y
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
F. Tehnik Analisa Data
1.
Uji Korelasi
Untuk mengetahui pengaruh kegiatan
belajar mengajar terhadap prestasi belajar digunakan uji korelasi oleh Pearson
yang disebut juga dengan “Korelasi Product Moment Pearson” dengan rumus sebagai
berikut :
rxy = (Arikunto,2005)
Dimana :
rxy = Koefisien korelasi X dan Y
SX =
Skor pengaruh kegiatan belajar mengajar
SY =
Skor Prestasi Belajar
n =
Jumlah Responden
SXY =
Jumlah dari Hasil kali X dan Y
SX2 = Jumlah Kwadrat dari X
SY2 = Jumlah Kwadrat dari Y
(SX)2 = Jumlah
dari X dikwadratkan
(SY)2 = Jumlah
dari Y dikwadratkan
S(X)(Y) =
Jumlah dari X dikali dengan jumlah dari Y
Untuk menentukan kualifikasi
koefisien korelasi, maka dipergunakan kriteria sebagai berikut
0.80 £ r £ 1.00 ; Korelasi Sangat tinggi
0.60 £ r £ 0.80 ; Korelasi Tinggi
0.40 £ r £ 0.60 ; Korelasi Sedang
0.20 £ r £ 0.40 ; Korelasi Rendah
0.00 £ r £ 0.20 ; Korelasi Sangat Rendah.
2.
Uji - t
Hipotesis dibuktikan dengan uji
signifikansi dari korelasi statistika student atau uji t dengan rumus sebagai
berikut:
t =
Dimana :
t =
uji keberartian
r =
hasil koefisien korelasi
n =
jumlah responden
r2 = jumlah kuadrat hasil koefisien korelasi.
Bila t-hitung > t-tabel pada
taraf signifikansi a = 0,05
dan derajat kebebasan dk = n-2, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh
kegiatan belajar mengajar terhadap prestasi belajar Sains siswa kelas V SDN 9
Ronggurnihuta Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun Pelajaran
2011/2012, bila t-hitung < t-tabel dan pada taraf signifikansi a = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-2, maka Ha ditolak dan Ho
diterima artinya tidak ada pengaruh kegiatan belajar mengajar terhadap prestasi
belajar Sains siswa kelas V SDN 9 Ronggurnihuta Kecamatan Ronggurnihuta
Kabupaten Samosir Tahun Pelajaran 2011/2012.
3.
Uji Determinasi
Untuk mengetahui besarnya
kontribusi/pengaruh kegiatan belajar mengajar (X) dengan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran sains (Y), digunakan Uji Determinasi dengan rumus sebagai berikut:
D = r2 . 100%.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,
Abu dan Joko Tri Prasetya. 1997. Strategi
Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Anni,
Catharina Tri, dkk. 2004. Psikologi
Belajar. Semarang: UPT Unnes Press.
Arifin,
Zainal. 1991. Evaluasi Instruksional:
Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung: Rosdakarya.
Suharsimi
Arikunto. 1990. Manajemen Pengajaran
secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi
Arikunto. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
______,
2002. Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek Jakarta: Asdi Mahasatya.
Darsono,
Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran.
Semarang: lKlP Semarang Press.
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ferdinand,
Augusty. 2002. Structural Equestion
Modeling dalam Penelitian Manajemen. Semarang: UNDIP.
Ghozali, Imam.
2A01. Analisis Multivatiate Dengan
Program SPSS. Semarang: UNDIP
Hamalik,
Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar.
Bandung: Sinar baru Algensindo.
Hamalik,
Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: BumiAksara.
Kurikulum
SD edisi 2004. Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta.
Heru
Mugiarso, dkk. 2004. Bimbingan dan
Konseling. Semarang: UPT MKK UNNES
Moh Nazir.
1999. Metode Penelitian. Jakatta:
Ghalia lndonesia.
Dwi
Retnowati. 2004. Pengaruh Perhatian
Orang Tua , Motivasi belajar dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi Siswa Kelas ll SMK 1 Cokroaminoto Banjarnegara Tahun Pelajaran 2004 -
2005.
Rohani,
Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman.AM
2004. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Setyo. S,
Harning. 2004. Pengaruh Disiplin
belajar, Lingkungan Keluarga Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Kelas X Semester I Tahun ajaran 2004- 2005 SMAN 1 Gemolong kabupaten
Sragen.
Sudjana.
1982. Metode Statistika. Bandung:
Tarsito.
Sudjana,
Nana. 2002. Dasar-DasarProses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono.
1999. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: CV Alfabeta.
Supranto,
Johanes. 2004. Analisis Multivariat Arti
dan Interpretasi. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Sumadi
Suryabrata. 2002. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tu'u,
Tulus. 2004. Peran Disiplin pada
Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.
Walgito.
2004. Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Yogyakarta: Andi.
Bagaimana Komputer Terinfeksi Virus via Internet?
Sigit sering kali bermain Poker di Facebook. Selain itu, ia juga menjual chip Poker miliknya. Hasilnya terbilang menguntungkan. Suatu hari, Sigit tidak bisa masuk ke akun Facebook-nya. Ternyata, akunnya telah dibajak dan chip Poker-nya sudah dicuri.Kasus Sigit ini merupakan puncak gunung es kejahatan di Internet yang kini semakin meningkat. Malware canggih dikembangkan untuk menyebar di Internet dan menyerang jaringan komputer yang rentan. Kenapa hal ini terjadi? Motivasi utamanya adalah uang. Uang diperoleh dari aktivitas kejahatan, seperti mendapatkan banyak informasi yang kemudian dapat dijual ke pihak lain yang mencari informasi tersebut. Hal ini sangat menguntungkan bagi penjahat dunia maya terutama dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna Internet di seluruh dunia.
Cara menyerang
Secara umum, serangan lewat Internet dilakukan dengan dua tahap. Pertama, menuntun pengguna Internet ke website yang berisi program berbahaya. Tahap kedua, meng-install file ekseskusi berbahaya ke dalam komputer pengguna. Media yang digunakan sangat banyak, dapat melalui e-mail, IM, jejaring sosial, search engine, iklan, dan sebagainya. Isinya pun dapat dibuat lebih menarik, seperti cara cepat dapat uang, gambar vulgar, atau topik yang sedang jadi tren dan menjadi pembicaraan yang hangat di masyarakat luas.
Cara menyerang
Secara umum, serangan lewat Internet dilakukan dengan dua tahap. Pertama, menuntun pengguna Internet ke website yang berisi program berbahaya. Tahap kedua, meng-install file ekseskusi berbahaya ke dalam komputer pengguna. Media yang digunakan sangat banyak, dapat melalui e-mail, IM, jejaring sosial, search engine, iklan, dan sebagainya. Isinya pun dapat dibuat lebih menarik, seperti cara cepat dapat uang, gambar vulgar, atau topik yang sedang jadi tren dan menjadi pembicaraan yang hangat di masyarakat luas.
Penjahat dunia maya punya dua cara untuk menginstall malware di komputer. Pertama, memancing orang untuk melakukan download dan install program yang seolah-olah berguna, seperti antivirus, Flash Player, atau game atas kemauan sendiri. Cara kedua, dengan melakukan drive-by download atau download otomatis. Mereka bisa saja memanipulasi website yang sah yang memiliki banyak pengunjung.
Berbagai umpan
Penjahat dunia maya juga menerapkan teknik Search Engine Optimization (SEO), yaitu sebuah cara agar website jahatnya tampil di mesin pencari (Google, Yahoo, atau Bing) berdasarkan kata kunci tertentu. Dengan demikian, berhati-hatilah dalam memilih website pada mesin pencari. Salah satu cara agar tidak masuk ke tempat yang salah dari mesin pencari, gunakanlah aplikasi antivirus yang memiliki feature untuk memindai hasil pencarian.
Pencegahan
Akhir-akhir ini, Internet adalah tempat yang berbahaya. Agar tidak menjadi korban, Anda dapat mencegahnya. Untuk itu, update software yang dipakai secara teratur, terutama yang menjadi tandem browser seperti add-on – sistem operasi dan tentu saja software antivirus. Terakhir, Anda harus berhati-hati terhadap informasi yang menyebar lewat Internet. Sebelum mengklik iklan-iklan di website, saring terlebih dulu informasi yang ingin Anda dapatkan.
Berbagai umpan
Penjahat dunia maya juga menerapkan teknik Search Engine Optimization (SEO), yaitu sebuah cara agar website jahatnya tampil di mesin pencari (Google, Yahoo, atau Bing) berdasarkan kata kunci tertentu. Dengan demikian, berhati-hatilah dalam memilih website pada mesin pencari. Salah satu cara agar tidak masuk ke tempat yang salah dari mesin pencari, gunakanlah aplikasi antivirus yang memiliki feature untuk memindai hasil pencarian.
Pencegahan
Akhir-akhir ini, Internet adalah tempat yang berbahaya. Agar tidak menjadi korban, Anda dapat mencegahnya. Untuk itu, update software yang dipakai secara teratur, terutama yang menjadi tandem browser seperti add-on – sistem operasi dan tentu saja software antivirus. Terakhir, Anda harus berhati-hati terhadap informasi yang menyebar lewat Internet. Sebelum mengklik iklan-iklan di website, saring terlebih dulu informasi yang ingin Anda dapatkan.
penulis: Eugene Aseev,Malware Analyst at, Kaspersky LAB.
contact kaspersky lab: Jesmond Chang,
Corporate Communications of Kaspersky Lab, Southeast Asia
contact kaspersky lab: Jesmond Chang,
Corporate Communications of Kaspersky Lab, Southeast Asia
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PKL)
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
DI BENGKEL / PERUSAHAAN :
PT. CAPELLA MEDAN
JL. MEDAN KM. 6,5
PEMATANGSIANTAR
PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM (TROMOL)
PADA KENDARAAN DAIHATSU TERIOS
DISUSUN
UNTUK MEMENUHI SALAH SATU PRASYARAT DALAM MENYELESAIKAN STUDI PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK
MEKANIK INDUSTRI
DI SMK SWASTA GKPS 2 PEMATANGSIANTAR
JALAN MEREK RAYA
DISUSUN OLEH :
NAMA : HENDRA S. SIMANJUNTAK
NIS : 0.88.4.10
Program
Keahlian : Teknik Mekanik Otomotik
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN (SMK)
KABUPATEN SIMALUNGUN
SMK SWASTA
GKPS 2 PEMATANGSIANTAR
TAHUN
AJARAN 2012/2013
Langganan:
Postingan (Atom)