Selasa, 06 November 2012

Skripsi FKIP Biologi


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap siswa yang memasuki tingkat satuan pendidikan mempunyai keinginan untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi. Prestasi belajar yang tinggi dapat tercapai jika siswa berhasil dalam menyerap dan menguasai ilmu pengetahuan serta mewujudkan kembali dalam bentuk jawaban-jawaban yang baik secara lisan maupun secara tulisan dalam waktu ujian.
Dalam rangka mencapai prestasi belajar yang tinggi perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut maka dapat dilakukan perbaikan terhadap prestasi belajar sehingga dapat diharapkan tercapai prestasi belajar yang maksimal. Jumlah jam pelajaran dalam setiap bidang studi merupakan ketetapan yang berlaku secara nasional. Jumlah jam pelajaran per minggu sebagai suatu faktor pendukung yang harus diperhatikan dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Hal ini dapat di lihat dalam jumlah jam pelajaran yang tersedia setiap semester, yang mencakup ranah kognitif, afektif dan physikomotor. Dengan adanya ketetapan jumlah jam pelajaran per bidang studi, maka seluruh siswa mendapat waktu pembelajaran yang sama, dalam setiap minggu/bulan atau semester.
Penentuan waktu belajar ini adalah ukuran normal yang harus dipatuhi oleh siswa dalam melaksanakan kegiatan belajarnya dengan memperhatikan kemampuan dan potensi yang dimiliki siswa.
Siswa sebenarnya bebas menentukan jumlah waklu belajarnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan bebas membuat variasi dalam menggunakan waktu belajar. Namun kebebasan ini harus disesuaikan dengan jumlah waktu yang dianjurkan oleh sistem pendidikan nasional, yaitu setiap jam pelajaran menggunakan waktu sekitar 35-40 menit, dengan harapan agar siswa tersebut mencapai prestasi yang maksimal.
Walaupun waktu belajar IPA terpadu siswa sudah diatur dalam sistem pendidikan nasional, bukan merupakan jaminan bagi keberhasilan siswa, keberhasilan itu sangat tergantung pada siswa. Siswa bisa mengalami kegagalan, karena tidak menambah waktu belajamya dan hanya terfokus dengan waktu pembelajaran di sekolah. Karena belajar itu merupakan kewajiban, maka siswa harus membuat rencana kegiatan belajar yang akan dilaksanakan setiap hari secara kontiniu. Dengan demikian jelas kelihatan apa yang akan dilakukan, dimana beberapa lama serta kapan kegiatan itu dilakukan.
Kenyataan dewasa ini banyak siswa yang belum menyadari kewajiban itu. Siswa tidak menggunakan waktu yang tersedia untuk belajar dan tidak menyediakan waktu yang cukup untuk belajar. Siswa secara umum menitik beratkan kegiatan belajar di ruang kelas (sekolah) saja dan mengesampingkan kegiatan belajar lainnya seharusnya dilakukan secara kontiniu. Faktor masalah waktu belajar juga di jumpai di SD Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012, terutama dalam mata pelajaran sains. Oleh karena penulis sebagai guru pengajar sains di SD Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012  tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul penelitian "Korelasi waktu Belajar terhadap presksi belajar sains siswa Kelas V SD Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012

B. Identifikasi Masalah
Dari uraian di atas, maka kelihatan batrwa terdapat kesenjangan antara apa
yang diharapkan dengan suatu kenyataan, yaitu :
1.      Prestasi yang yang diharapkan yang akan dicapai oleh siswa belum terealisasi (prestasi rendah).
2.      Waktu belajar sains yang digunakan siswa masih sangat sedikit

C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah berguna untuk mempertajam atau memperjelas konsep yang diteliti. Selain itu pembatasan berfungsi untuk memberi ruang lingkup terhadap masalah sehingga yang dibicarakan tidak meluas, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalarn penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah : waktu belajar yang digunakan siswa khusus mata pelajaran sains di luar sekolah.
Prestasi Belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar sains siswa Kelas V SD Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012.

D. Perumusan Masalah
Dalam mengadakan penelitian, ada baiknya terlebih dahulu membatasi masalah yang akan diteliti. Pembatasan masalah ini memegang peranan dalam usaha penelitian, yang maksudnya supaya peneliti tidak menyimpang dari permasalahan yang sudah ditentukan dan terarah kepada tujuan yang telah ditentukan. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah ada korelasi waktu belajar terhadap prestasi Belajar sains siswa kelas V SD Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012
2.      Seberapa besar kontribusi/korelasi waktu belajar terhadap prestasi belajar sains  siswa kelas V SD Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012

E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1.      Untuk memperoleh dak yang objektif tentang korelasi waktu belajar yang dimanfaatkan terhadap prestasi belajar sains siswa kelas V SD Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012
2.      Untuk mengetahui seberapa besar korelasi antara waktu belajar dengan prestasi Belajar sains siswa Kelas V SD Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012 .

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini dilakukan menurut peneliti yaitu sebagai berikut:
1.      Sebagai masukan kepada siswa untuk memperbatrarui waktu belajarnya.
2.      Bagi peneliti melatih diri untuk melaksanakan penelitian agar memperoleh pengalaman yang berharga bagi pengembangan kemampuan serta bahan masukan bagi peneliti sebagai seorang guru.
3.      Dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan baik dalam melatih ketrampilannya sebagai seorang calon guru, yang mana hasil penelitian ini dapat juga dijadikan sebagai sumber masukan dalam rangka peningkatan proses pembelajaran di kelas.
4.      Dapat memberikan input (masukan) serta gambaran kepada sekolah mengenai korelasi antara waktu belajar dengan prestasi Belajar sains  siswa Kelas V SD Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012 yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan sekolah yang berkaitan dengan waktu belajar dengan prestasi belajarnya.

G. Anggapan Dasar dan Hipotesa
Penulis mempunyai anggapan dasar sebagai berikut :
1.      Waktu belajar sains adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.
2.      Prestasi belajar yang dicapai siswa dilihat dari DKN (daftar Kumpulan Nilai) yang merupakan tolak ukur yang dapat dipercaya.
Berdasarkan anggapan dasar diatas, maka yang menjadi rumusan hipotesa penelitian ini adalah sebagaiberikut :
a.       Hipotesis nihil (Ho)             : Tidak ada korelasi yang signifikan antara jumlah waktu belajar dengan prestasi Belajar sains siswa Kelas V SD Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012
b.      Hipotesis alternatif  (Ha)     : ada korelasi yang signifikan antara jumlah waktu belajar dengan prestasi Belajar sains siswa Kelas V SD Negeri 4 Janji Martahan Kecamatan Harian Tahun Pelajaran 2011/2012
Adapun yang menjadi hipotesis statistikanya adalah sebagai berikut:
1.      Ho : r = 0
Ha : r ¹ 0
2.      Ho : Kontribusi x.y = 0
Ha : Kontribusi x.y ¹ 0














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis
1. Pengertian Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakuakan secara sadar, terarah dan terencana untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah laku, atau belajar merupakan suatu aktifitas manusia yang bertujuan untuk dapat memahami dan mengatasi suatu keadaan dalam kehidupan sehari-hari. (Roestyiah 1986 :141)
Dengan demikian bagi manusia belajar merupakan suatu kebutuhan yang hampir setiap saat kegiatan dilakukan melalui belajar. Hal ini tidak dapat diingkari karena dengan belajarlah manusia akan dapat mengetahui, memahami dan dapat mengatasi suatu keadaan dan atau kebutuhan sehingga ia dapat beradaptasi dengan lingkungannya dan dapat bertahan hidup (survival), oleh karenanya belajar tidak mengenal batas ruang waktu. Artinya bahwa setiap saat, dan ia merupakan suatu kebutuhan yang vital, sebagai kebutuhan yang vital belajar pada hakekatnya adalah kegiatan yang dilakukan atas usaha sadar oleh manusia (sebagai subjek belajar) dengan tujuan untuk memperoleh suatu perubahan dalam dirinya yaitu perubahan dari suatu kwalitas tertentu kepada suatu kualitas yang lebih tinggi.
Sebagai usaha sadar untuk memperoleh suatu perubahan maka belajar itu mengalami suatu proses, dalam proses mana terjadi interaksi antara yang mengajar (termasuk sumber belajar ) dengan diri yang belajar dalam rangka pencapaian tujuan. Hal ini yang lazim disebut dengan proses belajar, aktifitas yang dilakukan seseorang yang belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman yang diperoleh dalam belajar. Implementasi dari hasil belajar itu adalah merupakan proses perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dalam bentuk sikap maupun dalam bentuk tingkah laku serta perubahan nilai -nilai sikap yang positif
2. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Poerwadaminta (1976:768). dalam bukunya Kamus Umum Bahasa Indonesia : Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan dan dikerjakan sementara belajar adalah berusaha berlatitr untuk mendapatkan pengetahuan. Menurut Nasution (1987 : 768 ), dalam bukunya Berbagai Pendekatan dalam
belajar dan mengajar : Prestasi adalah penguasaan penuh terhadap materi pelajaran.
Menurut ( Munthe ; 1986 : 6) bahwa belajar pada hakekatnya adalah kegiatan
yang menghasilkan perobahan tingkah laku pada dirinya sendiri, baik dalam bentuk
pengetahuan dan keterampilan baru maupun dalam bentuk sikap dan nilai yang positif
Menurut Sardiman (1936 : l0) bahwa belajar adalah merupakan percobaan
tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya membac4
mengamati, mendengar, meniru dan sebagainya'
Jadi prestasi belajar adalah hasil yang di capai setelah melakukan sesuatu kegiatan
belajar, yang menimbulkan perobahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan
dan keterampilan maupun dalam bentuk sikap dan nilai yang positip.
Petunjuk untuk melihat tinggi rendahnya atau mutu hasil belajar disebut
Indeks Prestasi (IP). Indeks Prestasi adalah nilai kredit rata-rata yang merupakan
satuan nilai yang mengantarkan mutu prestasi Belajar IPA siswa selama satu program
semester. Prestasi adalah cermin dari pencapaian tujuan. Untuk mengetahui apakah
tujuan telah dicapai, maka diadakanlah penilaian. Hasil penilaian itulah yang disebut
prestasi. Dan prestasi inilah yang menjadi indikasi seberapa jauh tujuan telah tercapai.
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar erat hubungannya
dengan tujuan belajar mengajar. Sebab jika prestasi siswa tinggi, maka dalam bentuk
kesimpulan bahwa tujuan ( secara teoritis ) telah tercapai, kendati pun masih harus
diwujudkan secara konkrit dalam bentuk tingkah laku selanjutnya. Jadi dengan
singkat dapat dilakukan bahwa prestasi belajar adalah yang dicapai oleh siswa dari
usaha belajamya yang dinyatakan dalam bentuk nilai angka dengan rentang nilai I-
100.
3. Waktu Belajar
Adapun gunanya membagi jam pelajaran atau jam pelajaran dalam bagian-
bagian tertentu. Jawaban atas pertanyaan tersebut kiranya dapat kita peroleh katau
sebelumnya kita telah tahu apa yang dimaksud dengan prestasi belajar.
Menyampaikan bahwa pelajaran berarti melaksanakan betrerapa kegiatan. Kegiatan
tersebut tidak ada gunanya jika tidak mengarah kepada tujuan tertentu.
10

Dengan kata lain pengajar tentu harus mempunyai tujuan dalam kegiatan
mengajamya. Setiap pengajar tentu menginginkan pelajaran atau materi pelajaran
dapat diterima sejelas-jelasnya oleh para pendengarnya. Demikian juga peserta
(siswa) tentu menginginkan bahan pelajaran ftahan pelajaran) yang disajikan dapat
dimengerti dan dipahami semaksimalnya.
Namun tidak jarang terjadi, bahwa apa yang diterima dalam perpelajaranan
tidak dapat dimengerti atau dipahami secara menyeluruh oleh siswa. Untuk itu
dibutuhkan waktu belajar disamping jadwal pelajaran (per jam pelajaran) yang sudah
ditentukan: Hal ini tidak dapat diingkari, karena memang kemampuan dan kecepatan
tiap-tiap individu (siswa) dalam menerima isi materi perpelajaranyan berbeda satu
sama lain.
Tidak terlepas dari proses penyelenggaraan pendidikan, siswa perlu
mereneanakan waktu belajarnya untuk melaksanakannya kegiatan belajar.
Perencanaan dan pemanfaatan waktu belajar dengan kegiatan belajar secara efisien
harus di sesuaikan den gan proses pen yelen g garaan pendid ikan.
Disamping itu belajar merupakan proses yang dilakukan siswa secara sadar untuk
mencapai tujuan belajar. Sehingga memerlukan waktu yang cukup untuk
melaksanakannya sehin gga tercapai tuj u an secara m aksimal.
Karena belajar merupakan suatu kebutuhan vital, maka siswa wajib
melakukan dan merencanakan saat-saat kapan kegiatan belajar yang proporsional
untuk melakukan kegiatan belajamya dilakukan. Hal ini tidak terlepas dari dukungan
penyediaan waktu belajar yang proporsional untuk melakukan kegiatan belajar secara

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.     Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan SDN 9 Ronggurnihuta Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun Pelajaran 2011/2012.

B.     Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, peristiwa sebagi sumber data, yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas V SDN 9 Ronggurnihuta Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari 1 (satu) kelas dengan jumlah siswa 32 orang.

2.      Sampel
Menurut Arikunto (2000) : “Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi (sampel data). Maka jumlah sampeldalam penelitian ini sama dengan jumlah populasi sebanyak 32 orang.

C.     Variabel Penelitian
Variabel penelitian diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan.Variabel penelitian terdiri dari :
1.       Variabel bebas yakni kegiatan belajar mengajar  (X)
2.       Variabel terikat yakni prestasi belajar sains   (Y)

D.    Instrumen Penelitian
1.      Data Angket
Untuk mengetahui pengaruh kegiatan belajar mengajar dalam belajar, maka peneliti menggunakan angket. Angket merupakan alat pengumpul data dengan cara menyampaikan pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh siswa sesuai dengan alternatif jawaban yang disediakan. Angket yang digunakan 18 pertanyaan, bersifat tertutup, dan menggunakan model skala Likert dari 4 option jawaban (skor 18-72).
a.       Option A memiliki bobot 4
b.      Option B memiliki bobot 3
c.       Option C memiliki bobot 2
d.      Option D memiliki bobot 1
Kisi-Kisi Angket Penelitian
No
Variabel
Indikator
Nomor Angket
1
Kegiatan belajar mengajar
1. Metode belajar
1, 2, 3, 4, 5
2. Peralatan yang tersedia
6, 7, 8
3. Lingkungan Kelas
9, 10, 11, 12
4. Sikap teman
13, 14, 15
5. Waktu belajar
16, 17, 18



2.      Data Dokumentasi (DKN)
Nilai sains siswa selama 1 (satu) semester yang merupakan data yang dibutuhkan untuk mengukur prestasi belajar sains. Nilai tersebut adalah nilai pelajaran sains siswa kelas V SDN 9 Ronggurnihuta Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun Pelajaran 2011/2012 yang tertera dalam Daftar Kumpulan Nilai (DKN).

E.     Jenis Penelitian
            Jenis penelitian adalah deskriptif yang bersifat pengaruh (hubungan sebab akibat) yakni penelitian dimaksud untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh antara dua atau lebih variabel
Tabel 1. Rancangan Penelitian
No. Responden
X
Y
1


2


3



F.      Tehnik Analisa Data
1.      Uji Korelasi
Untuk mengetahui pengaruh kegiatan belajar mengajar terhadap prestasi belajar digunakan uji korelasi oleh Pearson yang disebut juga dengan “Korelasi Product Moment Pearson” dengan rumus sebagai berikut :
rxy =  (Arikunto,2005)
Dimana :
rxy           = Koefisien korelasi X dan Y
SX         = Skor  pengaruh kegiatan belajar mengajar
SY         = Skor Prestasi Belajar
n             = Jumlah Responden
SXY      = Jumlah dari Hasil kali X dan Y
SX2        = Jumlah Kwadrat dari X
SY2        = Jumlah Kwadrat dari Y
(SX)2     = Jumlah dari X dikwadratkan
(SY)2     = Jumlah dari Y dikwadratkan
S(X)(Y) = Jumlah dari X dikali dengan jumlah dari Y
Untuk menentukan kualifikasi koefisien korelasi, maka dipergunakan kriteria sebagai berikut
0.80 £ r £ 1.00 ; Korelasi Sangat tinggi
0.60 £ r £ 0.80 ; Korelasi Tinggi
0.40 £ r £ 0.60 ; Korelasi Sedang
0.20 £ r £ 0.40 ; Korelasi Rendah
0.00 £ r £ 0.20 ; Korelasi Sangat Rendah.

2.      Uji - t
Hipotesis dibuktikan dengan uji signifikansi dari korelasi statistika student atau uji t dengan rumus sebagai berikut:
t  =
Dimana :
t    = uji keberartian
r    = hasil koefisien korelasi
n   = jumlah responden
r2 = jumlah kuadrat hasil koefisien korelasi.
Bila t-hitung > t-tabel pada taraf signifikansi a = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-2, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh kegiatan belajar mengajar terhadap prestasi belajar Sains siswa kelas V SDN 9 Ronggurnihuta Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun Pelajaran 2011/2012, bila t-hitung < t-tabel dan pada taraf signifikansi a = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-2, maka Ha ditolak dan Ho diterima artinya tidak ada pengaruh kegiatan belajar mengajar terhadap prestasi belajar Sains siswa kelas V SDN 9 Ronggurnihuta Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir Tahun Pelajaran 2011/2012.

3.      Uji Determinasi
Untuk mengetahui besarnya kontribusi/pengaruh kegiatan belajar mengajar  (X) dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sains (Y), digunakan Uji Determinasi dengan rumus sebagai berikut:
D = r2 . 100%.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Anni, Catharina Tri, dkk. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT Unnes Press.

Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Instruksional: Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung: Rosdakarya.

Suharsimi Arikunto. 1990. Manajemen Pengajaran secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

______, 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: Asdi Mahasatya.

Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: lKlP Semarang Press.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Equestion Modeling dalam Penelitian Manajemen. Semarang: UNDIP.

Ghozali, Imam. 2A01. Analisis Multivatiate Dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP

Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar baru Algensindo.

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: BumiAksara.

Kurikulum SD edisi 2004. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Heru Mugiarso, dkk. 2004. Bimbingan dan Konseling. Semarang: UPT MKK UNNES

Moh Nazir. 1999. Metode Penelitian. Jakatta: Ghalia lndonesia.

Dwi Retnowati. 2004. Pengaruh Perhatian Orang Tua , Motivasi belajar dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas ll SMK 1 Cokroaminoto Banjarnegara Tahun Pelajaran 2004 - 2005.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Sardiman.AM 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Setyo. S, Harning. 2004. Pengaruh Disiplin belajar, Lingkungan Keluarga Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Semester I Tahun ajaran 2004- 2005 SMAN 1 Gemolong kabupaten Sragen.

Sudjana. 1982. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 2002. Dasar-DasarProses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Supranto, Johanes. 2004. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Sumadi Suryabrata. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tu'u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.

Walgito. 2004. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Andi.









Bagaimana Komputer Terinfeksi Virus via Internet?

Sigit sering kali bermain Poker di Facebook. Selain itu, ia juga menjual chip Poker miliknya. Hasilnya terbilang  menguntungkan. Suatu hari, Sigit tidak bisa masuk ke akun Facebook-nya. Ternyata, akunnya telah dibajak dan chip Poker-nya sudah dicuri.Kasus Sigit ini merupakan puncak gunung es kejahatan di Internet yang kini semakin meningkat. Malware canggih dikembangkan untuk menyebar di Internet dan menyerang jaringan komputer yang rentan. Kenapa hal ini terjadi? Motivasi utamanya adalah uang. Uang diperoleh dari aktivitas kejahatan, seperti mendapatkan banyak informasi yang kemudian dapat dijual ke pihak lain yang mencari informasi tersebut. Hal ini sangat me­nguntungkan bagi penjahat dunia maya terutama dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna Internet di seluruh dunia.

Cara menyerang

Secara umum, serangan lewat Internet dilakukan dengan dua tahap. Pertama, menuntun pengguna Internet ke website yang berisi program berbahaya. Tahap kedua, meng-install file ekseskusi berbahaya ke dalam komputer pengguna. Media yang digunakan sangat banyak, dapat melalui e-mail, IM, jejaring sosial, search engine, iklan, dan sebagainya. Isinya pun dapat dibuat lebih menarik, seperti cara cepat dapat uang, gambar vulgar, atau topik yang sedang jadi tren dan menjadi pembicaraan yang hangat di masyarakat luas.
Penjahat dunia maya punya dua cara untuk menginstall malware di komputer. Pertama, memancing orang untuk melakukan download dan install program yang seolah-olah berguna, seperti antivirus, Flash Player, atau game atas kemauan sendiri. Cara kedua, dengan melakukan drive-by download atau download otomatis. Mereka bisa saja memanipulasi website yang sah yang memiliki banyak pengunjung.

Berbagai umpan

Penjahat dunia maya juga menerapkan teknik Search Engine Optimization (SEO), yaitu sebuah cara agar website jahatnya tampil di mesin pencari (Google, Yahoo, atau Bing) berdasarkan kata kunci tertentu. Dengan demikian, berhati-hatilah dalam memilih website pada mesin pencari. Salah satu cara agar tidak masuk ke tempat yang salah dari mesin pencari, gunakanlah aplikasi  antivirus yang memiliki feature untuk memindai hasil pencarian.

Pencegahan

Akhir-akhir ini, Internet adalah tempat yang berbahaya. Agar tidak menjadi korban, Anda dapat mencegahnya. Untuk itu, update software yang dipakai secara teratur, terutama yang menjadi tandem browser seperti add-on – sistem operasi dan tentu saja software antivirus. Terakhir, Anda harus berhati-hati terhadap informasi yang menyebar lewat Internet. Sebelum mengklik iklan-iklan di website, saring terlebih dulu informasi yang ingin Anda dapatkan.

penulis: Eugene Aseev,Malware Analyst at, Kaspersky LAB.
contact kaspersky lab: Jesmond Chang,
Corporate Communications of Kaspersky Lab, Southeast Asia

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PKL)



LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

DI BENGKEL / PERUSAHAAN :

PT. CAPELLA MEDAN
JL. MEDAN KM. 6,5
PEMATANGSIANTAR


PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM (TROMOL)
PADA KENDARAAN DAIHATSU TERIOS


DISUSUN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU PRASYARAT DALAM MENYELESAIKAN STUDI PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK MEKANIK INDUSTRI

DI SMK SWASTA GKPS 2 PEMATANGSIANTAR
JALAN MEREK RAYA

DISUSUN OLEH :


NAMA                         :      HENDRA S. SIMANJUNTAK
NIS                              :      0.88.4.10
Program Keahlian   :      Teknik Mekanik Otomotik



SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
KABUPATEN SIMALUNGUN
SMK SWASTA GKPS 2 PEMATANGSIANTAR
TAHUN AJARAN 2012/2013